Kabupaten Kuningan
terletak pada titik koordinat 108° 23 - 108° 47 Bujur Timur dan 6° 47 - 7° 12
Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6° 45 -7°
50 Lintang Selatan dan 105° 20 - 108° 40 Bujur Timur.
Bagian timur
wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian barat berupa
pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ceremai (3.076 m) di perbatasan dengan Kabupaten Majalengka.
Gunung Ceremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat.
- Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat berada pada lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan dengan
· Sebelah
Utara : Kabupaten Cirebon
· Sebelah
Timur : Kabupaten Brebes (Jawa
Tengah)
· Sebelah
Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah)
· Sebelah
Barat : Kabupaten Majalengka
- Sejarahnya Sejarah Kuningan pada masa Islam tidak lepas dari pengaruh kesultanan Cirebon. Pada tahun 1470 masehi datang ke Cirebon seorang ulama besar agama Islam yaitu Syeh Syarif Hidayatullah putra Syarif Abdullah dan ibunya Rara Santang atau Syarifah Modaim putra Prabu Siliwangi. Syarif Hidayatullah adalah murid Sayid Rahmat yang lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel yang memimpin daerah ampeldenta di Surabaya. Kemudian Syeh Syarif Hidayatullah ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat, dan mula-mula tiba di Cirebon yang pada waktu Kepala Pemerintahan Cirebon dipegang oleh Haji Doel Iman. Pada waktu 1479 masehi Haji Doel Iman berkenan menyerahkan pimpinan pemerintahan kepada Syeh Syarif Hidayatullah setelah menikah dengan putrinya. Karena terdorong oleh hasrat ingin menyebarkan agama Islam, pada tahun 1481 Masehi Syeh Syarif Hidayatullah berangkat ke daerah Luragung, Kuningan yang masuk wilayah Cirebon Selatan yang pada waktu itu dipimpin oleh Ki Gedeng Luragung yang bersaudara dengan Ki Gedeng Kasmaya dari Cirebon, selanjutnya Ki Gedeng Luragung memeluk agama Islam.
Pada waktu Syeh
Syarif Hidayatullah di Luragung, Kuningan, datanglah Ratu Ontin
Nio istrinya dalam keadaan hamil dari negeri Cina (bergelar:
Ratu Rara Sumanding) ke Luragung, Kuningan, dari Ratu Ontin Nio alias Ratu
Lara Sumanding lahir seorang putra yang tampan dan gagah yang diberi nama Pangeran
Kuningan. setelah dari Luragung, Kuningan, Syeh Syarif Hidayatullah dengan
rombongan menuju tempat tinggal Ki Gendeng Kuningan di Winduherang,
dan menitipkan Pangeran Kuningan yang masih kecil kepada Ki
Gendeng Kuningan agar disusui oleh istri Ki Gendeng Kuningan, karena
waktu itu Ki Gendeng Kuninganmempunyai putera yang sebaya dengan Pangeran
Kuningan namanya Amung Gegetuning Ati yang oleh Syeh Syarif
Hidayatullah diganti namanya menjadiPangeran Arya Kamuning serta
beliau memberikan amanat bahwa kelak dimana Pangeran Kuningan sudah
dewasa akan dinobatkan menjadi Adipati Kuningan.
Setelah Pangeran
Kuningandan Pangeran Arya Kamuning tumbuh dewasa, diperkirakan
tepatnya pada bulan Muharam tanggal 1 September 1498 Masehi,Pangeran Kuningan dilantik
menjadi kepala pemerintahan dengan gelar Pangeran Arya Adipati Kuningan (Adipati
Kuningan) dan dibantu oleh Arya Kamuning. Maka sejak itulah dinyatakan
sebagai titik tolak terbentuknya pemerintahan Kuningan yang
selanjutnya ditetapkan menjadi tanggal hari jadi Kuningan
- Makanan dan Minuman: Peuyeum, Angling, Nasi Kasreng(Nasi Bungkus ciri Khas Luragung), Golono (Gorengan Khas Dari Luragung), Keripik Becak, Gaplek Luragung dan Raragudig, ketempling.rengginang.
Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke dalam provinsi Jawa Barat. Alamnya yang indah memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi penduduknya. Selain itu di kabupaten Kuningan terdapat banyak tempat-tempat wisata dan juga tempat untuk bermain, salah satu tempat bermain yang sering dan banyak dikunjungi yaitu taman kota kuningan.
Taman kota Kuningan di
bangun pada tahun 2008 dan di resmikan langsung oleh Bapak H. Aang Hamid Suganda,
yakni Bupati Kabupaten Kuningan pada masa jabatan periode tahun 2008-2013. Sebelumnya,
lokasi yang sekarang ini di bangun menjadi taman kota, merupakan sebuah plaza
yang sering di gunakan anak-anak muda untuk menonton bioskop atau sekedar
bermain, namun keberadaan plaza ini sering di salah gunakan oleh sebagian anak
muda untuk melakukan hal-hal yang negatif, salah satu contohnya yaitu sebagai
tempat seks bebas, kemudian semakin hari keberadaan plaza ini kurang ramai
dikunjungi oleh masyarakat. Karena di latarbelakangi hal tersebut, kemudian
plaza ini di bongkar oleh pemerintah setempat dan di bangun sebuah taman kota.
Ada beberapa tujuan
dibangunnya taman kota Kuningan ini, yang pertama yaitu untuk menciptakan
suasana ASRI di tengah-tengah kota yang biasanya penuh dengan bangunan-bangunan
juga polusi udara yang tinggi yang terkadang mengganggu pemandangan dan
pernapasan kita. Yang kedua untuk menghindari hal-hal negatif yang sebelumnya
sering dilakuakan oleh anak-anak muda yang kurang bertanggung jawab. Yang
ketiga sebagai tempat bermain atau hanya sekadar untuk melepas lelah setelah
seharian melakukan aktifitas khususnya untuk masyarakat kuningan, dan untuk
masyarakat umum.
Selain untuk bermain, taman
kota Kuningan ini sering digunakan untuk acara-acara tertentu, karena di bagian
sebelah selatan taman kota tersebut dibangun sebuah tempat yang berbentuk
lingkaran yang di bagian tengahnya memang khusus di desain untuk sebuah
pertunjukan, sedangkan dibagian tepinya sebagai tempat para penonton yang ingin
menyaksikan sebuah pertunjukan tersebut. Selain itu yang menjadi daya tarik
dari taman kota Kuningan ini yaitu adanya air mancur dan patung kuda pada
bagian tengahnya. Oleh karena itu di area ini sering di gunakan pengunjung
untuk duduk santai atau sekedar berfoto bersama keluarga, teman, ataupun
kekasih yang sengaja di bawa untuk menikmati keindahan taman kota Kuningan.
Keberadaan patung kuda di
taman kota Kuningan ini sebelumnya mendapat kritik dari berbagai kalangan
karena harganya yang tidaklah kecil yaitu mencapai 900 juta rupiah. Padahal
menurut mereka kegunaan maupun manfaat dari keberadaan patung kuda tersebut bagi
masyarakat sangat kecil. Menurut Boy Sandy Kartanegara, dengan uang yang sangat
besar tersebut sebenarnya banyak hal yang bisa dilakuakan oleh pemerintah
kabupaten yang manfaatnya dapat secara langsung bisa dirasakan oleh masyarakat
luas, misalnya untuk subsidi terhadap biaya pendidikan, atau untuk membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian di
Kabupaten Kuningan ini.
Namun melihat keramaian
taman kota kuningan sekarang ini, dana yang dikeluarkan pada masa
itu memang tidak mengecewakan, karena dengan keindahannya yang menawan tersebut
memikat banyak orang untuk mengunjunginya bahkan pengunjungnya tidak hanya dari
dalam kota kuningan saja tetapi banyak juga dari luar kota kuningan.
Tugu
Kuningan di Taman Kota
|
Taman kota Kuningan ini
merupakan salah satu kebanggaan juga icon kota Kuningan yang berada di area
yang sangat strategis, karena terdapat di tengah pusat keramaian kota Kuningan
juga berdampingan dengan mesjid raya Kuningan yaitu mesjid Syiarul Islam selain
itu juga berdampingan dengan gedung KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia)
yang biasa digunakan untuk berbagai acara, mulai dari seminar-seminar,
pagelaran-pagelaran dan acara-acara lainnya.
Sebagai salah satu pusat
keramaian di kota Kuningan, taman kota Kuningan ini tidak lepas dari yang
namanya pedagang, utamanya pedagang kaki lima yang menjajalkan berbagai jenis
jajanan, dari mulai makanan dan minuman tradisional sampai modern seperti
bakso, mie ayam, batagor, hucap, bubur ayam, burger, es krim, es cendol, es
kealapa muda, es campur dan masih banyak lagi. Walaupun terkadang keberadaanya
menghalangi indahnya taman kota Kuningan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa
pedagang-pedagang tersebut memang di butuhkan oleh para pengunjung. Tak jarang
pengunjung-pengunjung yang ada, merasa lapar atau hanya sekedar ingin memakan
makanan ringan, untuk itu dengan adanya pedagang-pedagang kaki lima tersebut
sangatlah membantu. Mereka tinggal memilih jenis jajanan apa yang ingin mereka
makan sesuai dengan selera dan budget yang di miliki, tak perlu lama dan jauh
untuk membelinya, karena pedagang-pedagang tersebut berada persis di luar taman
kota Kuningan tersebut, tepatnya di pinggir-pinggir jalan sepanjang taman kota
Kuningan.
Selain pedagang kaki lima,
di sekitar taman kota Kuningan terdapat kios-kios yang menjajalkan berbagai
macam barang dan jasa. Kemudian tidak jauh dari area taman kota Kuningan
terdapat sebuah pasar, yakni pasar Kepuh dan pasar Baru. Dipasar tersebut
menyediakan berbagai macam kebutuhan kita sehari-hari, dari mulai sembako,
aneka jenis pakaian, buah-buahan, sayur-sayuran, dan jenis kebutuhan lainnya.
Oleh karena itu taman kota Kuningan ini sangat strategis, karena selain untuk
sekedar bermain juga dapat sekaligus mencari kebutuhan sehari-hari.
Taman kota Kuningan tidak
akan kelihatan indah, dan menawan jika tidak disertai dengan perawatan yang
maksimal. Dan ini bukan hanya tugas pemerintah setempat saja, melainkan tugas
seluruh masyarakat Kuningan. Sebagai salah satu icon kota Kuningan, kita
sebagai masyarakatnya harus menjaga dan merawat taman kota Kuningan ini agar
selalu tamapak kelihatan indah dan menawan juga menarik banyak masyarakat untuk
mengunjunginya.